Dua pekan yang lalu, mendapat undangan untuk mengisi School of Mentor Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) yang digelar pada 17 Juni 2023. Sebagai mantan Ketua LDK, saya menyambut gembira undangan itu.
Pagi-pagi pada hari-H, panitia menghubungi. Coach Budiarna yang sedianya mengisi sesi pagi berhalangan hadir. Kepulangannya ke Gresik tertunda. Pesawat beliau baru mendarat malam selepas acara. Qadarullah, amanah saya bertambah. Yang tadinya hanya terjadwal menyampaikan Manajemen Mentoring, harus juga menyampaikan materi motivasi mentoring. Pagi itu juga saya buat salindia dengan judul Manfaat Menjadi Mentor.
Alhamdulillah, materi ini menjadi sesi yang lebih panjang dengan banyak diskusi. Pada tiap poinnya, calon mentor terlibat interaktif untuk menyampaikan gagasan atau pengalaman.
Setidaknya, ada enam manfaat menjadi mentor. Menjadi mentor membuat kita terus belajar, menjadi lebih baik, bahagia, bertumbuh, mendapatkan keberkahan, dan menjadi wasilah menuju surga.
Membuat Kita Terus Belajar
Menjadi mentor akan membuat kita terus belajar. Agar mentoring berjalan dengan baik, seorang mentor harus mempersiapkan diri. Belajar, menyiapkan materi.
Saat mentoring, mentor berbagi ilmu dan inspirasi. Proses ini ibarat menuangkan isi teko. Jika tidak ada isinya, tentu teko itu tidak bisa mengeluarkan apa-apa. Nah, banyak belajar adalah proses pengisian teko itu sebelum kita menuangkannya. Belajar bisa dari ulama, guru atau dosen, bahkan secara mandiri dengan membaca.
Allah mencintai hamba-Nya yang terus menerus belajar dan mengajarkan ilmunya. Sebagaimana firman-Nya:
كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
…Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab (Qur’an) dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (QS. Ali Imran: 79)
Bahkan, seorang mentor bisa belajar dari mentee-nya. Karena setiap mentee pasti punya kelebihan dan keunggulan tertentu yang bisa jadi tidak dimiliki oleh mentor.
Membuat Kita Menjadi Lebih Baik
Mentoring adalah sebuah proses pendampingan mahasiswa baru agar lebih positif karakternya dan lebih mulia akhaknya berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mentoring adalah sebuah proses pembelajaran bersama agar mentee semakin dekat kepada Allah dengan memperbaiki ibadah kepada-Nya.
Bagaimana mungkin seorang mentor bisa membuat mentee-nya mendekat kepada Allah jika dia sendiri malah menjauh dari-Nya? Karenanya, menjadi mentor akan membuat kita lebih baik dan lebih mendekat kepada-Nya. Mentor selayaknya malu kepada Allah kalau dia mengajari mentee-nya tetapi dia sendiri tidak mengamalkan apa yang ia ajarkan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash Shaf: 2-3)
Membuat Kita Bahagia
Saat ini, kesehatan mental menjadi salah satu isu utama dunia. Semakin banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental. Terutama di kalangan anak muda. Sehingga muncul istilah strawberry generation untuk gen z dan alfa yang secara tampilan menawan tapi mudah hancur. Mereka lebih mudah stres dan depresi. Bahkan, angka kasus bunuh diri kian meninggi.
Menjadi mentor membuat kita lebih bahagia karena memiliki lingkaran dan lingkungan positif. Ketika mentor berbagi inspirasi kepada mentee-nya, ia akan lebih bahagia karena merasa hidupnya bermakna. Dan ketika seseorang bisa membahagiakan orang lain (termasuk mentor dengan inspirasinya), orang itu akan menjadi lebih bahagia.
Sebuah penelitian dengan scan otak menunjukkan, orang yang memberi, pancaran kebahagiaannya lebih besar daripada orang yang menerima. Dan ini tidak hanya untuk pemberian materi, termasuk juga pemberian ilmu dan inspirasi.
Membuat Kita Bertumbuh
Good Vibes, Good Life. Buku karya Vex King yang menjadi #1 Sunday Times Best Seller ini merekomendasikan untuk fokus bersama teman dan lingkungan positif agar vibrasi kita lebih positif. Hindari teman dan lingkungan yang toksik.
Napoleon Hill menyarankan hal serupa. Cari mastermind yang mampu menumbuhkan kita, membawa lebih dekat pada cita-cita mulia. Mastermind adalah istilahnya untuk circle pertemanan terdekat yang berdampak kuat.
Jauh sebelum keduanya, Imam al-Zarnuji telah mewasiatkan untuk memilih teman yang baik, khususnya bagi pelajar yang masih mudah terpengaruh oleh lingkungannya.
Dengan menjadi mentor, kita mendapatkan lingkaran dan lingkungan yang positif. Menjadi mentor, pertama-tama adalah menghadirkan positive vibes untuk diri sendiri. Dan pada saat yang sama, meresonansi vibrasi positif untuk para mentee-nya. Maka, seorang mentor umumnya akan mengalami pertumbuhan baik dalam mindset, kapasitas pengabdian (ibadah), kapasitas keilmuan, maupun kapasitas sosial.
Keberkahan yang mengejutkan
Ketika melakukan kebaikan, sesungguhnya kebaikan itu akan kembali kepada dirinya sendiri. Tidak hanya di akhirat nanti tetapi sebagiannya juga di dunia ini.
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri… (QS. Al-Isra: 7)
Allah juga menjanjikan, ketika kita menolong agama-Nya, maka Allah akan menolong kita. Memberikan keberkahan kepada kita.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7)
Menjadi mentor, insya Allah termasuk menolong agama Allah. Maka banyak kita dapatkan kisah keberkahan mengejutkan yang dialami oleh para mentor. Mulai dari kemudahan dalam belajar, kemudahan dalam skripsi, kemudahan wisuda, mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha, hingga mendapatkan jodoh.
Menjadi Wasilah Masuk Surga
Ketika kita menjadi mentor dengan niat ikhlas untuk mendapatkan ridha-Nya, insya Allah mentoring menjadi ladang pahala yang luar biasa. Ketika kita mengajarkan ilmu yang diamalkan oleh para mentee, setiap kali mentee mengamalkan ilmu tersebut, kita mendapatkan pahala yang sama tanpa mengurangi pahala mentee tersebut.
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. (HR. Muslim)
Yang lebih luar biasa lagi, ketika para mentee masuk surga lalu tidak mendapati mentornya tidak ada di surga, mereka bisa minta syafaat kepada Allah agar memasukkan sang mentor ke surga. [Muchlisin BK]