Pada pengujung tahun 1444 hijriyah, yang bertepatan dengan 18 Juli 2023, Muchlisin mendapatkan amanah untuk membersamai Kajian Karyawan Bank Syariah Amanah Sejahtera. Sekitar 80 karyawan dari berbagai cabang berkumpul di kantor pusat untuk mengikuti kajian rutin tersebut. Hadir pula pengurus PT BPRS Amanah Sejahtera hingga Direktur Utama Bank Syariah Amanah Sejahtera.
Kajian yang mengambil tema Umur Kita Terbatas Lalu Amalan Apa yang Bisa Ditinggalkan itu diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an. Pak Mufid selaku qari’ membaca Surat Ali Imran ayat 102-104.
Dalam kajiannya, Muchlisin mengawali dengan mengupas Surat Ali Imran ayat 102 yang telah qari’ baca. Bahwa Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk bertakwa dengan sebenar-benar takwa.
“Kalau diminta menyebutkan satu kata atau satu frase dalam bahasa Indonesia, taqwa niku nopo, Bapak Ibu?”
Beberapa jawaban pun terlontar.
“Iman.”
“Taat.”
“Takut.”
Lantas Muchlisin menuturkan kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu yang bertanya kepada sahabat Nabi yang ahli Qur’an, Ubay bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu, tentang apa itu taqwa.
Berikutnya, Muchlisin mengajak peserta untuk merenung terkait usia yang terbatas. Setelah itu baru membahas amalan yang pahalanya tidak terputus meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Penasihat Ikadi Gresik ini mengutip sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Sedekah Jariyah
Amal tak terputus yang pertama adalah sedekah jariyah. Yakni sedekah yang terus menerus bermanfaat bagi kaum muslimin meskipun pelakunya sudah meninggal dunia. Misalnya membangun masjid, wakaf tanah untuk pesantren, memberikan mushaf untuk penghafal Al-Qur’an, dan sebagainya.
Pada sesi diskusi, Muchlisin juga menjelaskan bahwa apa yang kita lakukan dengan profesi kita juga bisa menjadi sedekah jariyah. Misalnya Bank Amanah Sejahtera membantuk memberikan modal kerja dan pelatihan usaha yang dengan itu menyelamatkan kaum muslimin dari riba. Tak hanya menyambung hidupnya, tetapi mereka juga bisa memberikan nafkah dan membiayai pendidikan anak-anaknya, lalu mereka terus menerus bisa beribadah bahkan memberikan kemanfaatan untuk sesama. Dan terus demikian turun terumun dari generasi ke generasi.
Penulis buku Sebiji Sedekah Sebukit Pahala ini juga mengingatkan luar biasanya pahala dan keutamaan sedekah. Di antaranya sedekah akan membuat harta berkah. Apalagi jika bisa memperbanyak sedekah jariyah.
Baca juga: Nasihat Pernikahan
Ilmu Manfaat
Amal jariyah kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Yakni ilmu (terutama ilmu agama) yang kita ajarkan atau dakwahkan lalu orang lain mengamalkannya. Sepanjang orang itu mengamalkan, kita akan terus mendapatkan pahala. Apalagi jika ilmu tersebut juga ia mengajarkannya kepada orang lain, dan muridnya tersebut mengajarkan lagi kepada generasi berikutnya. Maka, pahalanya akan terus mengalir tidak terputus.
“Karenanya, apa pun latar belakang pendidikan dan profesi kita, kita upayakan untuk berdakwah. Apa yang kita bisa, kita ajarkan kepada orang lain. Minimal kepada keluarga dan orang-orang terdekat,” lanjut Ketua Pembina Yayasan Edupro Gemilang Indonesia ini.
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
Siapa yang menyeru kepada petunjuk, dia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. (HR. Muslim)
Anak Shalih yang Mendoakan Orang Tua
Amal jariyah ketiga adalah anak shalih yang mendoakan kedua orang tuanya. Meskipun kita telah meninggal dunia, ketika kita memiliki anak-anak shalih yang mendoakan, maka doa itu sampai kepada kita. Bahkan setiap amal shalih yang anak-anak kita lakukan, kita juga mendapat pahalanya ketika kita dulunya mendidik mereka. Demikian pula cucu dan generasi berikutnya, doa dan amal shalih mereka menjadi pahala yang terus mengalir.
Penulis buku Cinta Sehidup Sesurga ini lantas menuturkan bagaimana kiat mendapatkan anak shalih. Mulai dari mencari pasangan yang baik hingga memperkuat doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. []